Minggu, 27 November 2016

Mudah Lupa (2)



Yang sangat  perlu diketahui , untuk suatu ingatan  diperlukan  lebih dari satu bagian otak , diperlukan beberapa bagian fungsi otak untuk  mengingat suatu memory atau dengan kata lain” Ingatan tidak disimpan hanya disatu bagian otak tetapi tersebar dibeberapa bagian yang saling berhubungan “

Ingatan dibagi menjadi 2  jenis :
1. Ingatan Jangka Pendek
2. Ingatan Jangka Panjang

Ingatan Jangka Pendek :  adalah ingatan yang hanya berlangsung beberapa detik  sampai 1 atau 2 hari.
Ingatan Jangka Panjang : adalah ingatan  yang tersimpan berhari-hari ,berminggu-minggu dan berbulan-bulan sampai bertahun-tahun  dan dimungkinkan sampai seumur hidup.

Ingatan jangka pendek bila diulang-ulang ,akhirnya akan disimpan di Ingatan Jangka Panjang , inilah sebabnya kalau pelajaran  hafalan  si anak tidak diulang-ulang , ingatannya tidak dapat tersimpan pada ingatan jangka panjang , oleh sebab itu orang-orang di zaman  Belanda  masih ingat nyanyian atau pelajaran  yang dulu mereka pelajari  (karena system belajar yang diulang-ulang dengan disiplin yang ketat), jadi jelaslah para orang tua zaman ini janganlah memarahi atau menuduh anaknya bodoh , cara yang terbaik adalah bagaimana sianak menyukai pelajarannya dan mau mengulang-ngulang setiap saat , dan bila ingatannya telah masuk ke ingatan jangka panjang maka akan dingatnya selalu.

Khusus untuk Belajar :
Belajar ialah mengubah ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang  yang dapat dibagi menjadi 2 

Belajar  Prosedural (Non deklaratif)  dan Belajar Deklaratif.

Termasuk dalam  Belajar Prosedural adalah :  Sensitisasi , Habituasi, reflex terkondisi , ketrampilan , Priming ( sesuatu yang pernah didengar ,lebih banyak digunakan meskipun tidak dingat).

Sensitisasi : Peningkatan respon terhadap rangsang yang lebih lemah akibat perangsangan yang lebih kuat sebelumnya . Contoh : setelah suatu nyeri yang kuat sebelumnya , pada perabaan di kulit sekitarnya menjadi lebih peka , dengan perabaan halus saja sudah terasa nyeri.


Habituasi : bentuk belajar sederhana tidak reaksi lagi, terhadap  rangsangan tak bermakna  yang berulang-ulang , Contoh : bunyi detak jam dinding ,seolah-olah kita tak mendengar lagi kecuali memperhatikan (focus) pada jam itu, atau kita tidak lagi merasakan baju yang kita pakai menempel di kulit badan kita.(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar