Sabtu, 15 September 2018

Isomnia pada Lansia





Abstrak

Bukan hanya pada orang-orang muda , ternyata pada orang-orang berusia lanjut pun ,ganguan tidur banyak diderita .Sebagai  Lansia sebenarnya dan seharusnya sudah tidak ada masalah hidup yang harus dipikirkan lagi ,sudah tinggal menikmati dengan rileks ,karena anak-anak sudah berkeluarga semua.

Tetapi kenyataannya justru Lansia ,banyak memikirkan /banyak mengkuatirkan kehidupan anak-anaknya, bahkan memikirkan hal-hal kecil yang kurang berarti , lalu mereka menjadi kesulitan tidur karena banyak pikiran katanya.

Ganguan Physikologi ini lah yang memicu , stress dan depresi yang menjadikan pola tidur tak teratur , menurut pengalaman  , lebih banyak Lansia wanita menderita insomnia (50 %) , ada yang masih aktif bekerja , berbisnis dan berorganisasi , tetapi lebih banyak lagi yang tidak aktif /tidak mengerjakan apa-apa (75 %) .

Insomnia lansia yang seperti apa ?

Definisi umum : insomnia adalah ganguan terhadap kuantitas dan kualitas tidur , seringkali berkaitan dengan aktivitas tubuh termasuk otak pada siang hari , seperti :
Mudah lelah,konsentrasi terganggu ,ganguan kognitif,memori terganggu,dan mudah tesinggung.

Keluhan-keluhan yang terkait ganguan tidur lansia :
-          Sulit memulai tidur atau tertidur
-          Sulit mempertahankan keadaaan tidur
-          Sering terbangun ,ditengah malam
-          Sulit untuk tidur lagi setelah terbangun
-          Cepat bangun di pagi hari
Ganguan insomnia ada yang sementara (akut,30 hari) dan ada yang berlarut-larut (Kronis, lebih dari 30 hari),insomnia kronis berpotensi menyebabkan  Stress , depresi dan hipertensi.

Gejala yang menyertai insomnia lansia

Kebanyakan ganguan tidur lansia disertai dengan ; kecemasan (ansietas) dan depresi ,ganguan kardiovaskuler ,demensia (19-50 %) . Akibat ganguan tidur juga memicu keadaan emosi seperti : mudah marah , mudah tersinggung ,kelelahan, ganguan kosentrasi, ganguan kognitif –resiko jatuh kecelakaan,terganggunya kualitas hidup , produktivitas kerja rendah , biaya social ekonomi tinggi.

Etiologi

Cukup banyak yang melibatkan faktor riwayat genetik keluarga , faktor lingkungan ,faktor predisposisi .

Faktor predisposisi dapat meningkat berdasarkan : Umur , seks, ansietas, stress, hyperarousal (tingkat kewaspadaan yang sangat tinggi/kritis ), riwayat insomnia.

Ternyata insomnia juga dapat disebabkan oleh :

-          Nyeri (artritis)
-          Stroke
-          Ganguan nafas (jantung)
-          Ganguan sekresi urin
-          Penggunaan obat-obat antidepresan, steroid,stimulan, β-blocker
-          Peminum alcohol dan koffie (kafein)
-          Ganguan psikiatri
-          Ganguan irama jantung (sirkadian, jetlag)
 Lansia mengalami jumlah tidur gelombang lambat dan jumlah waktu tidur berkurang , sering     terbangun.
 Peningkatan  aktivitas syaraf otonom:  nadi dan tekanan darah dimalam hari.
   
 Mengatasi insomnia dengan melatih kebiasaan Hiegene Tidur                                                                                 
-          Tidur ketika mengantuk
-          Menghindari tidur panjang di siang hari
-          Mematikan lampu disaat akan tidur
-          Hindari makan banyak
-          Berhenti merokok
-          Tidak minum yang mengandung kafein
-          Tidak minum minuman yang beralkohol
-          Tidur dan bangun teratur pada jam yang sama
-          Tidur lebih awal dengan waktu yang cukup
-          Berolah raga di pagi hari
-          Makan teratur
-          Bisa meggunakan music lembut penghantar tidur
-          Tempat tidur yang lebih luas jangan terlalu kecil
-          Hindari suara-suara yang keras,cahaya yang terang sebelum tidur
-          Aturlah suhu yang pas dengan tubuh anda sebelum tidur
-          Hindari obat-obatan yan bersifat merangsang (stimulan )
-          Gunakan Kasur dan bantal yang empuk berkualitas
-          Tidur siang teratur pada waktu yang sama , cukup 45 menit

Pengobatan Akupuntur

Salah satu pilihan yang banyak ditempuh untuk mengatasi insomnia adalah dengan Akupuntur , Akupuntur telah terbukti effektif meningkatkan kualitas dan kwantitas tidur (Yao,2012), dengan angka keberhasilan 86-100 % .

Akupuntur terbukti mempengaruhi neotransmiter seperti : melatonin, GABA dan β-endorfin.
Akupuntur meregulasi neorohormonal , meregulasi siklus bangun-tidur dan mempertahankan tidur normal.

Pemilihan titik-titik Akupuntur

Penusukan jarum untuk merangsang Nukleus raphe guna mengeluarkan serotonin yang dapat merelaksaksi otot  sehingga mudah tertidur , penusukan yang merangsang HPA axis , system neuroendokrin untuk meregulasi tidur.
Seperti titik Zusanli (ST 36) dan Sanyinjiao (SP 6)  diyakini dapat meningkatkan NREM (Non rapid eye movement) dan REM  (Rapid eye movement) tidur , Shenmen (HT 7) menstimulasi neurotransmitter GABA, yang menimbulkan efek sedasi untuk menyembuhkan insomnia.

1.       Bahui GV 20
2.       Sishencong EX-HN 1
3.       Yintang EX-HN 3
4.       Anmian EX-HN 16
5.       Hegu LI 4
6.       Shenmen (HT 7)
7.       Taichong  (LR 3)
8.       Zusanli (ST 36)
9.       Sanyinjiao (SP 6)