Latar belakang Akupuntur Jepang ,bermula dari datangnya Akupuntur tehnik
china melalui Korea diabad ke 6 dan
telah dipraktekkan lebih dari 14 abad di Jepang .
Dasar akupuntur china telah
dikembangkan dan dimodifikasi sesuai adat dan kebudayaan Jepang , sehingga
beberapa tehnik pengobatan herbal dan akupuntur mengalami beberapa perkembangan
yang unik , yang berbeda dengan akupuntur Korea dan China .
Jepang banyak menerima pengaruh dari kedokteran
barat , khususnya Amerika ,didalam mengembangkan pengobatan tehnik akupunturnya
, hal ini dimulai pada abad ke 18 , sehingga akupuntur Jepang yang dipraktekkan
sekarang adalah suatu bentuk Ilmiah dari konsep akupuntur tradisionil .
Ada dua bentuk dasar yang menonjol yang
dikembangkan Akupuntur Jepang :
1. “
Terapy Meridian” yang didasari dari konsep Meridian Akupuntur Klasik
China.Dasar Meridian terapy ini juga berpengaruh kuat di Amerika Utara ,
Akupuntur jepang di Amerika dikembangkan oleh Master shudo Denmei, Masakazu
Ikeda dan Okada Akizo.
2 “ Tehnik memijat dan moksibusi” , tehnik ini
sangat penting untuk secara hati-hati meraba titik reaktif dan stimulasi , walaupun ada banyak variasi
dalam gaya akupuntur jepang , tetapi yang diutamakan adalah ketrampilan untuk
meraba dan menekan titik yang diperlukan ,tehnik penusukan dengan jarum halus (0,16) dan stimulasi lembut.
Stimulasi pada permukaan kulit dianggap dapat
lebih cepat menerima informasi dan diteruskan keseluruh tubuh , Diperkirakan bahwa
tubuh lebih mudah terangsang melalui permukaan kulit , oleh sebab itu dengan
pengamatan yang tepat dapat menemukan perbedaan ideal atas reaksi dekat
permukaan kulit yang paling mudah terpengaruh.
Hal ini yang mencirikan tehnik akupuntur jepang yang kurang invasif tetapi mengurangi efek
samping yang tidak diinginkan termasuk nyeri.
Meridian
Therapy, pendekatan yang lebih tradisional untuk akupunktur Jepang, menggunakan
teknik jarum yang sangat lembut sehingga sangat cocok untuk pengobatan pasien
yang sangat muda, lemah atau sensitif.
Meridian
Therapy menekankan pengobatan penyebab penyakit (pengobatan pada akar penyakit
) , sementara juga mengatasi gejala .
Diagnosis
penyakit didasarkan kepada :
·
Diagnosis
detak jantung (pulse)
·
Diagnosis
Perut
·
Perabaan
pada titik defisiensi (kekurangan)
·
Perabaan
pada titik kelebihan
·
Penentuan
titik mana yang perlu diberikan Tonifikasi lembut
·
Penentuan
tehnik mana yang akan diterapkan
Pengaruh
Akupuntur Jepang
Penggunaan
tabung panduan untuk penyisipan jarum menjadi , hampir universal sejak
diperkenalkannya jarum sekali pakai oleh Seirin .Co di Jepang pada 1970-an.
Dan
telah menjadi tren yang disukai karena penggunaan jarum tipis dan teknik penyisipan jarum yang lebih lembut di Amerika Utara dalam beberapa
tahun terakhir.
Adanya
apresiasi yang berkembang , untuk ikut
menerapkan diagnosis berbasis sentuhan dan pengamatan (tehnik pemijatan –perabaan)yang
lebih banyak manfaatnya dalam memutuskan di mana
dan bagaimana jarum akan disisipkan.
Beberapa Pendekatan Populer Akupunktur Jepang
1.
Akupunktur Tradisional Jepang (termasuk Meridian Therapy): Ketidakseimbangan Qi
dan Darah mengalir di meridian dianggap penyebab penyakit. Tujuannya adalah
untuk mengatur aliran Qi dan Darah.
2. Pengobatan gaya Sawada (Taikyoku Therapy):
Sebuah sistem mengobati titik-titik standar berasal dari master moksibusi Ken Sawada dan dipopulerkan
oleh muridnya Shirota Bunshi gelar M.D. Penekanannya adalah pada penguatan
Limpa dan Ginjal melalui penggunaan moksibusi langsung.
3. Perawatan Trigger point (Trigger point adalah “otot kejan
g” yang dapat muncul pada lapisan
myofascial yang mengelilingi otot rangka. Trigger point adalah serat otot yang
sangat terkontraksi sehingga menyebabkan nyeri luar biasa pada daerah munculnya
trigger point dan dapat menyebabkan kejang
otot yang menyebabkan nyeri pada bagian tubuh lainnya.) dan titik sensitif lembut lainya : sistem perawatan ini didasarkan terutama
pada perabaan dan pengobatan pembatasan
myofascial.
(Sindrom nyeri myofascial adalah sebuah kondisi nyeri otot ataupun fascia, akut
maupun kronik, menyangkut fungsi sensorik, motorik, ataupun otonom, yang
berhubungan dengan myofascial trigger
points (MTr Ps).1 Gejala motorik dapat berupa disfungsi motorik atau kelemahan
otot akibat inhibisi motorik, terbatasnya gerakan ...).
Ini adalah gaya yang paling umum dari akupunktur di Jepang
dan mengobati nyeri sebagian besar otot-tulang.
4.
Ryodoraku acupuncture: Sebuah titik locator Ryodoraku digunakan untuk
menyelidiki poin dengan hambatan listrik rendah. Untuk pengobatan, arus
frekuensi rendah diterapkan melalui jarum yang dimasukkan dalam titik-titik (dengan elektro-akupuntur).
Ryodoraku adalah tehnik penemuan dari Dr. Nakatani pada th 1951 , Ia menemukan adanya titik-titik hambatan listrik rendah (konduktivitas listrik) yang berjalan secara Longitudinal di sepanjang tubuh bagian bawah dan atas manusia.
Setelah diteliti ternyata titik tersebut cocok dengan garis Meridian akupuntur , maka ia menamakan "Ryodoraku" yang artinya Ryo= baik , do= menggunakan elektro konduktif , raku= garis) , dan titik-titik sepanjang Ryodoraku disebut Ryodoten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar