Jumat, 06 Januari 2017

7 tehnik perbedaan utama antara akupuntur Cina dan Jepang



Walaupun asal mula pengobatan Akupuntur memang berasal dari Cina , yang kemudian masuk ke jepang melalui korea , namun Jepang telah belajar selama 14 abad  dan mengembangkannya sendiri , tentunya tidak terlepas dari perkembangan Akupuntur Korea yang juga mempunyai ciri khasnya sendiri  melalui tehnik akupuntur 4 jarum , kemudian dengan mengembangkan ramuan herbal khas korea yang berbeda dengan ramuan herbal Cina.

Perbedaan tehnik Akupuntur ini tentulah bukan berarti yang satu lebih baik dari yang lain , namun masing-masing mempunyai kelebihan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan tertentu , keduanya membawa manfaat yang sama baiknya, sejalan dengan pemahaman berpusat pada pasien , tentang seperti apa kondisi dan kebiasaan pasien , seperti itu juga pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.

Inilah 7 perbedaan tehnik  akupuntur  Jepang dan Cina
1.      Ukuran Jarum : ukuran jarum yang dipakai Akupuntur Cina dan Jepang berbeda , jarum Jepang cenderung lebih kecil dan lebih tajam yang dimaksudkan agar mengurangi rasa sakit , agar dapat ditusukkan dengan lembut. Sedangkan Jarum Cina lebih besar dan lebih tebal yang dimaksudkan agar dapat mengenai titik meridian lebih tepat dan justru mencari indikasi “penangkapan Qi atau mendapatkan Qi,melalui tanda jarum menjadi berat dan pasien merasakan sensasinya ,sakit dan ngilu”.
2.      Kedalaman penusukan : tehnik jepang menusuk lebih dangkal dan hanya dipermukaan kulit atau sedikit dibawah permukaan kulit , sedangkan tehnik cina menusuk agak lebih dalam untuk mendapatkan Qi dan mendapat gerakan Qi lebih efektif.
3.      Penggunaan Herbal  :  Akupuntur Cina mempunyai hubungan yang erat dengan pengunaan herbal , dapat dikatakan Herbal menjadi sekutu-pasangan yang saling berintegrasi satu sama lain , sedang Akupuntur Jepang tidak mutlak memakai herbal , tetapi lebih menyerahkannya kepada praktisi herbal yang ahli , hal ini seperti pembagian kerja yang saling mendukung.
4.   Metode Palpasi : ini adalah metode dari Akupuntur( Buta , dahulu banyak ahli akupuntur di jepang disandang oleh pemijat buta ) Jepang , yang melakukan perabaan , penekanan sebelum melakukan penyisipan jarum , agar benar-benar mendapatkan titik yang tepat, sedangkan Akupuntur Cina melakukan penusukan melalui tehnik ukuran jari (Cun).
5.      Metode penyisipan : metode penusuk cina dan jepang sangat berbeda , dahulu kala Cina tanpa ragu-ragu menyisipkan jarum yang panjang yang terbuat dari baja atau emas , namun tehnik Jepang mencari jalan untuk dapat menciptakan jarum yang lembut dan tidak menyakitkan , maka diketemukanlah pada abad kini jarum sekali pakai , dan tehnik Jepang memakai sejenis tabung pembimbing jarum dalam praktek penusukannya, sedangkan Cina menyisipkan jarum dengan menggunakan jari-jari tangan tanpa alat lain untuk dapat merasakan , tentang kedalaman dan sudahkah mendapatkan Qi –nya ? , yang akan terasa pada jarum (terasa berat dan ada terikat /terhisap).


6.      Sensasi Qi yang lebih kuat : Tehnik Akupuntur Cina sangat konsisten mencari sensasi yang lebih kuat dengan peningkatan penekanan  jarum  jauh lebih dalam lagi , untuk merangsang pergerakan Qi lebih jauh dan kuat , pasien lebih merasa ada pergerakan Qi ditubuhnya, sedangkan Akupuntur Jepang mempercayai hanya melalui tehnik penyisipan lembut dan dangkal saraf-saraf /titik-titik Meridian halus dapat menyampaikan rangsangan kepada titik Meridian yang lebih dalam , dan juga akan bekerja mencari keseimbangan Qi.
7.     Moksibusi : Tehnik Jepang selalu mengambil jalur yang lebih lembut dan santai (relax) , dengan menggunakan Moxa (dari tanaman Mugwort) , dibuat kecil-kecil dan memasangnya diatas jarum untuk memanaskan titik-titik Meridian  , untuk mendatangkan ketenangan pada pasien  , sedang tehnik Cina melakukan pemanasan Moksa dengan ukuran yang lebih besar berbentuk kerucut  atau batang , langsung kepada titik-titik Meridian tertentu untuk mencapai pemanasan maksimal / membuka pintu lubang Qi (sensasi perasaan sakit seperti disundut api rokok), dapat juga setelah penyisipan jarum , diulang dengan pemanasan moksa.


Demikianlah sekilas tehnik dan perbedaan Akupuntur Jepang dan Cina , semoga para pembaca dapat membedakannya dan memilih dengan tepat sesuai kebutuhan dan keinginannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar