Adalah paralysis (kelumpuhan sebagian dari
saraf muka ) , karena kelemahan otot
wajah , ditemukan oleh Sir Charles Bell (1774–1842), the Scottish
anatomist , pada pertengahan abad ke 19.
Bell’s palsy adalah kelumpuhan atau kelemahan pada salah satu sisi
otot di wajah yang yang bersifat sementara. Kondisi ini menyebabkan salah satu
sisi dari wajah akan terlihat melorot/tertarik .
Saraf yang terganggu pada
bagian wajah akan berdampak kepada indera perasa dan cara tubuh Anda menghasilkan
air mata dan ludah, karena penahan bibir turun maka sering liur keluar menetes
(ngeces) . Bell’s palsy datang secara tiba-tiba dan umumnya kondisi ini akan
membaik dalam hitungan minggu dan bulan , bila diterapi secara benar.Umumnya
sering dialami oleh wanita hamil dan
penderita diabetes.
Bell’s palsy bukan stroke , dan tidak berhubungan dengan stroke.
Gejala Bell’s Palsy
Yang paling umum
adalah ngeces , tak bisa mengontrol ludah ,keluar dengan sendirinya , yang kedua
mulut merot / miring , bicara tidak jelas
Kelumpuhan yang terjadi pada salah satu sisi wajah bisa dijelaskan
sebagai kelumpuhan sebagian (kelemahan otot ringan) atau sebagai kelumpuhan
total (tidak ada gerakan sama sekali, tapi jarang sekali terjadi). Mulut serta
kelopak mata juga akan terpengaruh akibatnya kedua bagian ini akan kesulitan
untuk dibuka dan ditutup.
Bell’s palsy adalah gangguan yang terjadi hanya pada otot dan
saraf wajah. Kondisi ini tidak berdampak kepada kinerja otak atau bagian tubuh
lainnya.
Gejala pendahuluan :
§ - Sakit telinga pada sisi
wajah yang mengalami kelumpuhan.
§ - Telinga yang terpengaruh
akan lebih sensitif terhadap suara.
§ - Berdenging di salah satu
telinga atau keduanya.
§ - Mendadak setelah bangun
tidur , mengalami kekakuan pada wajah
§ - Penurunan atau perubahan
pada indera perasa.
§ - Bagian mulut yang
terpengaruh akan mudah mengeluarkan air liur.
§ - Rasa sakit pada sekitar
rahang.
§ - Kesulitan untuk makan,
minum, dan berbicara.
§ - Kesulitan menutup mata ,
air mata menetes sendiri.
§ - Tidak dapat mengerutkan
dahi
§ - Pipi menyempit , mulut
terbuka
Berikut ini beberapa tes yang dilakukan bisa dilakukan:
§ Elektromiografi. Pemeriksaan ini berguna untuk mengukur
aktivitas elektrik dari otot dan saraf Anda. Informasi yang diberikan alat ini
bisa digunakan untuk mengetahui apakah terdapat kerusakan saraf.
§ MRI. Prosedur ini bisa dilakukan untuk mengetahui penyebab munculnya
tekanan pada saraf wajah Anda.
§ CT SCAN. Prosedur ini dilakukan untuk mengetahui kondisi lain yang
menyebabkan gejala yang Anda alami, memeriksa apakah terdapat infeksi atau
tumor. Prosedur ini juga bisa menentukan apabila terdapat keretakan tulang pada
wajah.
Penyebab
Hingga kini, belum diketahui secara pasti , diduga kelumpuhan juga disebabkan karena radang
infeksi virus. Salah satu virus yang diperkirakan menyebabkan Bell’s palsy
adalah virus herpes.
Pengobatan
Yang sering digunakan adalah mengurangi pembengkakan pada saraf wajah,dengan prednisolone atau prednison (kelompok
obat kortikosteroid) .
Sedangkan untuk mencegah munculnya masalah pada
mata yang tidak bisa menutup, Anda mungkin memerlukan obat tetes mata dan salep
mata untuk mencegah kekeringan . Sedangkan untuk menutup mata, dibutuhkan
isolasi untuk membantunya.
Pada 70 % pasien yang mengalaminya dapat sembuh total . Gejala
mulai membaik setelah dua atau tiga minggu , melalui terapi Akupuntur dan Physioterapi dengan sinar infra red.
Tapi untuk bisa pulih sepenuhnya akan membutuhkan waktu ± 10
bulan. Pemulihan yang terjadi tergantung pada tingkat kerusakan saraf yang
diderita.
Gangguan yang diderita ketika mengalami Bell’s palsy :
§ - Gangguan pada mata.
§ - Kesulitan makan, minum,
dan bicara.
§ - Kelemahan atau
kelumpuhan otot secara terus-menerus.
§ - Otot wajah berkedut.
§ - Kemampuan indera perasa
menurun.
Pengobatan melalui titik Akupuntur
– Akupresur
1. Yi feng (SJ 17)
3. Jiache (ST 6)
4.Yangbai (GB 14)
5. Hegu (LI 4)
6. Taichong (LR 3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar