Kamis, 04 Agustus 2016

Bell' s palsy


Adalah paralysis (kelumpuhan sebagian dari saraf muka  ) , karena kelemahan otot wajah   , ditemukan oleh Sir Charles Bell (1774–1842), the Scottish anatomist  , pada pertengahan abad ke 19.

Bell’s palsy adalah kelumpuhan atau kelemahan pada salah satu sisi otot di wajah yang yang bersifat sementara. Kondisi ini menyebabkan salah satu sisi dari wajah akan terlihat melorot/tertarik  .
Saraf yang terganggu  pada bagian wajah akan berdampak kepada indera perasa dan cara tubuh Anda menghasilkan air mata dan ludah, karena penahan bibir turun maka sering liur keluar menetes (ngeces) . Bell’s palsy datang secara tiba-tiba dan umumnya kondisi ini akan membaik dalam hitungan minggu dan bulan , bila diterapi secara benar.Umumnya sering dialami oleh wanita hamil  dan penderita diabetes.
Bell’s palsy bukan stroke , dan tidak berhubungan dengan stroke.
Gejala Bell’s Palsy

Yang paling umum adalah ngeces , tak bisa mengontrol ludah ,keluar dengan sendirinya , yang kedua mulut merot / miring , bicara tidak jelas

Kelumpuhan yang terjadi pada salah satu sisi wajah bisa dijelaskan sebagai kelumpuhan sebagian (kelemahan otot ringan) atau sebagai kelumpuhan total (tidak ada gerakan sama sekali, tapi jarang sekali terjadi). Mulut serta kelopak mata juga akan terpengaruh akibatnya kedua bagian ini akan kesulitan untuk dibuka dan ditutup.
Bell’s palsy adalah gangguan yang terjadi hanya pada otot dan saraf wajah. Kondisi ini tidak berdampak kepada kinerja otak atau bagian tubuh lainnya.
Gejala pendahuluan :

§  - Sakit telinga pada sisi wajah yang mengalami kelumpuhan.
§  - Telinga yang terpengaruh akan lebih sensitif terhadap suara.
§  - Berdenging di salah satu telinga atau keduanya.
§  - Mendadak setelah bangun tidur , mengalami kekakuan pada wajah
§  - Penurunan atau perubahan pada indera perasa.
§  - Bagian mulut yang terpengaruh akan mudah mengeluarkan air liur.
§  - Rasa sakit pada sekitar rahang.
§  - Kesulitan untuk makan, minum, dan berbicara.
§  - Kesulitan menutup mata , air mata menetes sendiri.
§  - Tidak dapat mengerutkan dahi
§  - Pipi menyempit , mulut terbuka

Berikut ini beberapa tes yang dilakukan bisa dilakukan:
§    Elektromiografi. Pemeriksaan ini berguna untuk mengukur aktivitas elektrik dari otot dan saraf Anda. Informasi yang diberikan alat ini bisa digunakan untuk mengetahui apakah terdapat kerusakan saraf.

§        MRI. Prosedur ini bisa dilakukan untuk mengetahui penyebab munculnya tekanan pada saraf wajah Anda.

§       CT SCAN. Prosedur ini dilakukan untuk mengetahui kondisi lain yang menyebabkan gejala yang Anda alami, memeriksa apakah terdapat infeksi atau tumor. Prosedur ini juga bisa menentukan apabila terdapat keretakan tulang pada wajah.

Penyebab
Hingga kini, belum diketahui secara pasti , diduga  kelumpuhan juga disebabkan karena radang infeksi virus. Salah satu virus yang diperkirakan menyebabkan Bell’s palsy adalah virus herpes.
Pengobatan
Yang sering digunakan adalah  mengurangi pembengkakan  pada saraf wajah,dengan  prednisolone atau prednison (kelompok obat kortikosteroid) .
Sedangkan untuk mencegah munculnya masalah pada mata yang tidak bisa menutup, Anda mungkin memerlukan obat tetes mata dan salep mata untuk mencegah kekeringan . Sedangkan untuk menutup mata, dibutuhkan isolasi untuk membantunya.

Pada 70  %  pasien yang mengalaminya dapat sembuh total . Gejala mulai membaik setelah dua atau tiga minggu , melalui terapi Akupuntur  dan Physioterapi dengan sinar infra red.
Tapi untuk bisa pulih sepenuhnya akan membutuhkan waktu ± 10 bulan. Pemulihan yang terjadi tergantung pada tingkat kerusakan saraf yang diderita.
Gangguan yang diderita ketika mengalami Bell’s palsy :
§         - Gangguan pada mata.
§          - Kesulitan makan, minum, dan bicara.
§           - Kelemahan atau kelumpuhan otot secara terus-menerus.
§           - Otot wajah berkedut.
§            - Kemampuan indera perasa menurun.

Pengobatan melalui titik Akupuntur – Akupresur

1. Yi feng   (SJ 17)
2. Dicang    (ST 4)
3. Jiache     (ST 6)
4.Yangbai   (GB 14)
5. Hegu       (LI 4) 


6. Taichong (LR 3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar