Ketika
usia merayap naik , banyak energy lebih yang dibutuhkan , salah satunya adalah
pendengaran , banyak kasus terjadi pada usia lanjut adalah gangguan pendengaran
, gangguan sensorineural pada kedua telinganya.
Merilis
riset data di Amerika saja , ada sekitar 25-30%
usia lanjut berkisar 65-70
tahun yang menderita Prebikusis , yaitu :kerusakan pada telinga
bagian dalam , terjadi perubahan pada komponen nervus akustik dan ba gian lain yang dikenal dengan nama
koklea. Komponen itu mengecil (atrofi) , kemudian baik jumlah dan
ukuran sel saraf , berkurang dan
mengalami kelemahan karena faktor usia.
Ketidak mampuan mendengar suara pada frekuensi tinggi , kesulitan mengenali
pembicaraan , ganguan pengolahan suara di otak , lambat menanggapi topik
pembicaraan , telinga berdenging dan berdengung adalah ciri-ciri ganguan
pendengaran pada usia lanjut.
Faktor bawaan /keturunan
dan terpapar oleh suara bising –keras dalam waktu lama sangat berperan terhadap terjadinya
Prebikusis.
Gangguan lain
pada pendengaran berkaitan dengan bunyi-bunyian ,seperti berdenging (Tinnitus)
dan ketulian, dikarenakan : Telinga yang kotor , telinga kemasukan suatu benda
, kecelakaan , kerusakan saraf pendengaran
dll.
Beberapa jenis penyakit juga dapat berpengaruh kepada
pendengaran , seperti : Diabetes Melitus , Hipertensi , Anemia ,
Arteriosklerosis dan Ginjal , sangat berpotensi memicu kelemahan pendengaran.
Penggunaan obat-obat tertentu juga dapat merusak
kemampuan organ telinga , misalnya : Gentamicin , obat kemoterapi dll.
Bentuk
ganguan pendengaran
Dapat terjadi pada salah satu telinga atau bahkan kedua
telinga , telinga akan berdenging dan berdengung , dapat mendengar percakapan
secara samar-samar tetapi sulit memahaminya, bila mendengar suara dalam
frekuensi tinggi , telinga akan terasa nyeri dan sakit.
Efek ganguan mental
Penderita Prebikusis dan Tinnitus kerap mengalami ganguan
mental , seperti :
1. Menarik diri
pembicaraan dengan orang lain .
2. Menyendiri dan
menghindari pertemuan ,perkumpulan dst.
3. Marah /emosi tinggi
karena salah memahami pembicaraan.
4. Sedih juga karena salah berkomunikasi dalam
pembicaraan.
5. Sering berbicara
dengan suara keras , mengakibatkan ketidak nyamanan lawan bicara.
6. Sering meminta orang
lain berbicara keras .
7. Salah menindak
lanjuti pembicaraan seperti : “ sudah saya sampaikan
pesan kamu kemarin , bahwa kamu tidak menyukai perbuatan mereka “ , hal ini terjadi
karena salah mengartikan pembicaraan.
8. Sering terjadi
masalah ketidak nyamanan orang lain disekitar lingkungannya karena
Mis-comunication (Salah pengertian ).
9. Sering berakibat
Stress dan depresi berat.
10. Sering penderita
mengalami side-efect mengalami juga Vertigo.
Prebikusis
sulit disembuh , namun dapat dicegah , ganguan pendengaran pada masa
usia lanjut patut mendapat perhatian serius
, karena akibatnya terhadap anggota keluarga, orang-orang disekitar
lingkungannya , mengalami
ketidak-nyamanan dan masalah yang lebih rumit .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar