3.Kifosis
Melengkungnya tulang belakang
,dengan arah kebelakang melebihi batas normal ,lengkungan bertambah dikarenakan
suatu penyakit /kondisi patologis.
Seperti yang telah dibahas diatas
,kofosis juga dapat terjadi oleh faktor mekanik .Suatu pekerjaan yang kurang
nyaman bagi tulang belakang dapat memicu nyeri punggung , misalnya : pekerjaan
yang sering membungkuk ,kebiasaan duduk membungkuk didepan meja computer dan
lain-lain.
kifosis yang cenderung terjadi
oleh sebab penyakit ; seperti Tuberkulosis (TB) tulang ,yang membuat penderita
menjadi bongkok , Osteoporosis (pengeroposan tulang) yang membuat penderita
mengalami cedera tulang patah /rapuh ,akibatnya nyeri hebat pada pinggang
terutama ketika mengangkat beban yang berat atau disaat memutar pinggangnya.
Gejala gangguan kifosis berat
(parah) dapat menyebabkan ganguan metabolisme tubuh yang lebih berbahaya ,
seperti : Jantung , paru-paru ,sesak nafas ,mata ,vertigo (gangu keseimbangan),keseimbangan
berdiri dan berjalan dan seterusnya.
Oleh sebab itu pada kasus seperti
ini diperlukan pemeriksaan yang menyeluruh , namun yang paling penting adalah
melakukan terapi dahulu pada penyakit yang paling menggangu kelangsungan
hidupnya seperti : jantung atau paru-paru .Setelah sembuh baru membetulkan
kelainan kifosisnya.
Untuk memeriksa secara fisik
dengan cara yang sederhana adalah :
memberi instruksi kepada pasien untuk bersandar menempelkan bokong,punggung
dan kepala rata ke dinding , jika semua bagian yang telah disebutkan diatas
dapat menempel pada dinding dalam postur
yang benar , maka disimpulkan pasien tersebut memiliki postur yang baik dan
dianjurkan untuk mempertahankannya.
Tetapi bila tidak dapat
menempelkan kepalanya kedinding (ada jarak) , sedangkan
bokong dan punggung
sudah menempel rata pada dinding .Maka dapat disimpulkan pasien ini ,menderita
kifosis.
Terapi untuk kifosis
Latihan –latihan yang dianjurkan
adalah latihan proses Remodelling
(pembentukan kembali) ; seperti Peregangan dan latihan beban. Peregangan
berfungsi menarik otot –otot punggung kebelakang untuk melawan tulang yang membungkuk .Sedangkan
latihan beban berfungsi membantu proses pembentukan kembali tulang yang baru ,
maka pada penderita osteoporosis dapat dianjurkan melakukan latihan beban
dengan berat minimal 300 gram , diletakan sesuai dengan posisi tulang yang
mengalami osteoporosis.Khusus untuk osteoporosis punggung dan tulang paha
,bebannya cukup kepala dan berat tubuhnya sendiri. Alat bantu seperti penyangga
punggung (ortosis) ,dibutuhkan juga untuk pembiasaan kedudukan tulang.
Olah raga lain yang dianjurkan adalah
renang gaya bebas , menggerak semua otot tubuh bagi yang memakai
pelampung , gerakan didalam air dapat mengurangi nyeri akibat gesekan dan
benturan sendi.