Abstrak
Bukan hanya pada orang-orang muda
, ternyata pada orang-orang berusia lanjut pun ,ganguan tidur banyak diderita
.Sebagai Lansia sebenarnya dan
seharusnya sudah tidak ada masalah hidup yang harus dipikirkan lagi ,sudah
tinggal menikmati dengan rileks ,karena anak-anak sudah berkeluarga semua.
Tetapi kenyataannya justru Lansia
,banyak memikirkan /banyak mengkuatirkan kehidupan anak-anaknya, bahkan
memikirkan hal-hal kecil yang kurang berarti , lalu mereka menjadi kesulitan
tidur karena banyak pikiran katanya.
Ganguan Physikologi ini lah yang
memicu , stress dan depresi yang menjadikan pola tidur tak teratur , menurut
pengalaman , lebih banyak Lansia wanita
menderita insomnia (50 %) , ada yang masih aktif bekerja , berbisnis dan berorganisasi
, tetapi lebih banyak lagi yang tidak aktif /tidak mengerjakan apa-apa (75 %) .
Insomnia lansia yang seperti apa ?
Definisi umum : insomnia adalah
ganguan terhadap kuantitas dan kualitas tidur , seringkali berkaitan dengan
aktivitas tubuh termasuk otak pada siang hari , seperti :
Mudah lelah,konsentrasi terganggu
,ganguan kognitif,memori terganggu,dan mudah tesinggung.
Keluhan-keluhan yang terkait ganguan tidur lansia :
-
Sulit memulai tidur atau tertidur
-
Sulit mempertahankan keadaaan tidur
-
Sering terbangun ,ditengah malam
-
Sulit untuk tidur lagi setelah terbangun
-
Cepat bangun di pagi hari
Ganguan insomnia ada yang
sementara (akut,30 hari) dan ada yang
berlarut-larut (Kronis, lebih dari 30
hari),insomnia kronis berpotensi menyebabkan
Stress , depresi dan hipertensi.
Gejala yang
menyertai insomnia lansia
Kebanyakan ganguan tidur lansia
disertai dengan ; kecemasan (ansietas) dan depresi ,ganguan kardiovaskuler
,demensia (19-50 %) . Akibat ganguan tidur juga memicu keadaan emosi seperti :
mudah marah , mudah tersinggung ,kelelahan, ganguan kosentrasi, ganguan
kognitif –resiko jatuh kecelakaan,terganggunya kualitas hidup , produktivitas
kerja rendah , biaya social ekonomi tinggi.
Etiologi
Cukup banyak yang melibatkan faktor
riwayat genetik keluarga , faktor lingkungan ,faktor predisposisi .
Faktor predisposisi dapat
meningkat berdasarkan : Umur , seks, ansietas, stress, hyperarousal (tingkat
kewaspadaan yang sangat tinggi/kritis ), riwayat insomnia.
Ternyata
insomnia juga dapat disebabkan oleh :
-
Nyeri (artritis)
-
Stroke
-
Ganguan nafas (jantung)
-
Ganguan sekresi urin
-
Penggunaan obat-obat antidepresan,
steroid,stimulan, β-blocker
-
Peminum alcohol dan koffie (kafein)
-
Ganguan psikiatri
-
Ganguan irama jantung (sirkadian, jetlag)
Lansia mengalami jumlah tidur gelombang
lambat dan jumlah waktu tidur berkurang , sering terbangun.
Peningkatan aktivitas syaraf otonom: nadi dan tekanan darah dimalam hari.
Mengatasi insomnia dengan melatih kebiasaan Hiegene Tidur
-
Tidur ketika mengantuk
-
Menghindari tidur panjang di siang hari
-
Mematikan lampu disaat akan tidur
-
Hindari makan banyak
-
Berhenti merokok
-
Tidak minum yang mengandung kafein
-
Tidak minum minuman yang beralkohol
-
Tidur dan bangun teratur pada jam yang sama
-
Tidur lebih awal dengan waktu yang cukup
-
Berolah raga di pagi hari
-
Makan teratur
-
Bisa meggunakan music lembut penghantar tidur
-
Tempat tidur yang lebih luas jangan terlalu
kecil
-
Hindari suara-suara yang keras,cahaya yang
terang sebelum tidur
-
Aturlah suhu yang pas dengan tubuh anda sebelum
tidur
-
Hindari obat-obatan yan bersifat merangsang
(stimulan )
-
Gunakan Kasur dan bantal yang empuk berkualitas
-
Tidur siang teratur pada waktu yang sama , cukup
45 menit
Pengobatan Akupuntur
Salah satu pilihan yang banyak
ditempuh untuk mengatasi insomnia adalah dengan Akupuntur , Akupuntur telah
terbukti effektif meningkatkan kualitas dan kwantitas tidur (Yao,2012), dengan
angka keberhasilan 86-100 % .
Akupuntur terbukti mempengaruhi
neotransmiter seperti : melatonin, GABA dan β-endorfin.
Akupuntur meregulasi neorohormonal
, meregulasi siklus bangun-tidur dan mempertahankan tidur normal.
Pemilihan titik-titik Akupuntur
Penusukan jarum untuk merangsang
Nukleus raphe guna mengeluarkan serotonin yang dapat merelaksaksi otot sehingga mudah tertidur , penusukan yang
merangsang HPA axis , system neuroendokrin untuk meregulasi tidur.
Seperti titik Zusanli (ST 36) dan
Sanyinjiao (SP 6) diyakini dapat
meningkatkan NREM (Non rapid eye movement) dan REM (Rapid eye movement) tidur , Shenmen (HT 7)
menstimulasi neurotransmitter GABA, yang menimbulkan efek sedasi untuk
menyembuhkan insomnia.
1. Bahui
GV 20
2. Sishencong
EX-HN 1
3. Yintang
EX-HN 3
4. Anmian
EX-HN 16
5. Hegu
LI 4
6. Shenmen
(HT 7)
7. Taichong (LR 3)
8. Zusanli
(ST 36)
9.
Sanyinjiao (SP 6)