Tanpa disadari nikmatnya
sedotan demi sedotan merokok , menyemburkan asapnya , kemudian terhirup oleh
anak-anaknya yang masih bayi dan kecil-kecil , maka sianak beresiko akan mengalami
penyakit telinga tengah (Radang telinga tengah).
Sebuah penelitian yang
dilakukan oleh Prof. Laura L.Jones dkk dari University of Nottingham , inggris
( European Journal of Pediatric- 2012) , menyimpulkan paparan asap rokok secara
sekunder , terutama dari asap rokok Ibu dan Bapak , meningkatkan resiko
penyakit telinga tengah pada anak-anak nya , dimasa kanak-kanak , resiko ini
sangat tinggi untuk penyakit telinga-tengah sampai memerlukan operasi.
Setiap tahunnya ada
130.200 anak dengan episode penyakit telinga tengah di Inggris , dan 292.950
anak di Amerika menderita infeksi telinga yang secara langsung disebabkan oleh
paparan asap rokok didalam rumah (Archives of Pediatrics and Adolescent
Medicine 2012).
Frekuensi relative
keterlibatan virus di telinga tengah dapat berdampak kepada otitis media akut (
radang telinga tengah , dengan kotoran kuning yang meleleh keluar) pada anak ,
oleh sebab itu penting untuk dipahami sebagai suatu strategi pencegahannya.
Anak yang menderita
Infeksi Virus Syncytial(dada/sinsitium) saluran pernafasan [Respiratory
Syncytial Virus=RSV] , seringkali juga
menderita otitis media akut .
Otitis media akut
merupakan infeksi bakteri yang paling sering dijumpai pada anak-anak , juga
merupakan komplikasi yang sering terjadi akibat infeksi saluran pernafasan yang
disebabkan virus pada anak-anak.
Dan belakangan ini ,
virus penyebab infeksi saluran nafas diperhitungkan sebagai bagian dari
penyebab otitis media akut.
Bakteri dan virus dapat
berinteraksi secara sinergik untuk menimbulkan otitis , RSV dapat meningkatkan
sintesis sitokin-pro inflamasi dan molekul adhesi sel di telinga tengah , virus
tertentu dapat masuk ke telinga tengah .
Menurut hasil riset uji
pasien , 135 aspirat telinga yang diobservasi , maka pathogen berhasil
diisolasi dari 86 pasien ,ditemukan
bakteri saja (37 pasien), sisanya pada 49 pasien ditemukan campuran bakteri
dan RSV .
Kemudian dilanjutkan pada
56 pasien , ditemukan pada aspirat telinga tengah ( 49 pasien) RSV tercampur
dengan bakteri , sedangkan RSV saja ditemukan , hanya pada 7 pasien.
Dengan demikian para
peneliti menyimpulkan , bahwa otitis media akut merupakan komplikasi umum pada
anak kecil dengan bronkiolitis akut, dan Streptococcus pneumoniae , juga
Haemophilus Influenzae.
RSV tampaknya menjadi
faktor kontributor penting terhadap timbulnya Otitis media akut pada anak kecil
dengan Bronchiolitis [bronkiolitis=peradangan dengan bronkiolus].
Untuk mencegah penyakit
ini , diperlukan rasa kesadaran yang tinggi bagi para orang tua perokok ,
terhadap resiko paparan asap rokok kepada anak-anaknya, disamping itu tidak lain adalah sangat penting menjaga
masalah kebersihan rumah dan tubuh sianak.
Sebagai pertolongan
pertama terhadap anak yang menderita radang tenggorokan , maka si Ibu dapat bertindak melakukan
pemijatan – penekanan (Akupresur) pada titik sbb :
1.
Titik Shaoshang (LU 11)
2.
Titik Lieque (LU 7)
3.
Titik Tiantu (RN 22)
4.
Titik Linquan (RN 23)
Kemudian manakala juga
berdampak kepada sakit telinga , janganlah cepat-cepat , ingin membersihkan
telinga dengan cotton-but , tapi pijat-pijatlah dengan melakukan tekanan
sekitar 1-2 menit pada titik –titik akupuntur sbb :
1.
Titik Chize (LU 11)
2.
Yifeng (SJ 17)
3.
Tianrong (SI 17)
4.
Yanggu (SI 5)
Tehnik Akupresur ini
disebut tehnik Se-se (44) , untuk mengatasi sakit radang tenggorokan dan radang
telinga , dan harus dilakukan dengan rutin ,per 4 jam sekali ,ketika radang
sedang akut , lalu per 8 jam sekali setelah radang mereda.
Demikianlah tips singkat
dari kami , semoga para orang tua menjadi lebih sadar bahwa merokok dapat
menyebabkan sang anak menderita karena terpapar oleh asap rokoknya.